Supaya proyek bisa berjalan sukses dalam sebuah perusahaan atau bisnis, maka sosok yang dibutuhkan adalah Project Management Office atau PMO. PMO membantu perusahaan untuk mengatur dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki supaya dapat menyelesaikan proyek yang berjalan. Sehingga, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa PMO merupakan hal penting dalam bidang project management. Di artikel ini, Glints akan memberikan ulasan seputar apa itu PMO. Yuk, simak artikelnya berikut ini! Apa Itu Project Management Office? Menurut Wrike, project management office adalah sebuah tim atau departemen, internal maupun eksternal, yang membuat dan menjaga standar manajemen proyek di satu perusahaan. Departemen PMO mencatat status perkembangan dari setiap proyek yang dikerjakan dan memastikan bahwa proyek-proyek tersebut dilakukan sebaik mungkin. PMO juga memastikan perusahaan dapat menyelesaikan setiap proyek tepat waktu dan sesuai dengan budget yang telah ditentukan. Mengutip dari Tomps, terdapat 3 jenis PMO yang memiliki tingkatan kontrol berbeda terhadap proyek perusahaan, di antaranya Directive PMO jenis ini memegang kontrol penuh dalam proyek perusahaan karena mengatur keberlangsungannya secara langsung. Tingkat kontrol yang dipegang PMO terhadap proyek perusahaan sangat tinggi. Supportive PMO jenis ini mengambil peran sebagai konsultan’ terhadap proyek yang dilakukan perusahaan melalui pemberian pelatihan hingga akses informasi. Tingkat kontrol yang dipegang PMO jenis ini termasuk rendah. Controlling PMO jenis ini memberikan bantuan sambil memastikan bahwa setiap karyawan menggunakan tools, standar, serta proses pengerjaan proyek yang telah diberikan. Tingkat kontrol jenis PMO ini terhadap proyek perusahaan tergolong sedang. Biasanya, dalam suatu departemen project management office terdapat beberapa jabatan seperti; direktur project manager program manager project scheduler project planner project controller staf administrasi Tugas dan Tanggung Jawab Project Management Office PMO akan menjaga keberlangsungan dari seluruh proyek yang dijalankan perusahaan serta memastikan proyek-proyek itu mengikuti strategi perusahaan. Perusahaan juga menggunakan PMO untuk memastikan mereka dapat menyelesaikan proyek dan pekerjaannya tepat waktu. Sehingga, hal tersebut dapat mempercepat proses bisnisnya. Menyadur dari Indeed, ada tugas lain yang diemban sebagai bagian dari PMO, antara lain membentuk standar dan proses pengerjaan setiap proyek menjaga transparansi dari setiap proyek untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang efektif mendesain proposal proyek membantu project manager dan anggota timnya dengan bantuan administratif dan operasional membantu melancarkan aliran informasi dan komunikasi dalam pengerjaan proyek melacak progres setiap proyek untuk memastikan perusahaan menyelesaikannya sesuai dengan budget, sumber daya, dan jadwal yang telah ditentukan memilih dan memprioritaskan proyek yang akan dikerjakan berdasarkan corporate strategy serta tujuan perusahaan memberikan cara dan template untuk pengerjaan proyek berdasarkan proyek-proyek sebelumnya yang sukses memfasilitasi tim proyek untuk mengefektifkan proses kerjanya serta memberikan mentoring dan coaching seputar pengerjaan proyek mengatur dokumentasi dari pengerjaan proyek Skills yang Dibutuhkan © Apabila kamu tertarik untuk bekerja dalam tim project management office, kamu membutuhkan skill set khusus supaya bisa sukses. Melansir dari Indeed, berikut adalah beberapa skills yang dibutuhkan. Perhatian terhadap detail Ketika menilai sebuah proyek, pekerja di bidang PMO harus memerhatikan secara detail untuk memastikan proyek yang sedang dan telah dikerjakan sesuai dengan misi perusahaan. Komunikasi PMO akan berkomunikasi dengan banyak departemen ketika mengerjakan proyek, PMO harus bisa berkomunikasi dengan baik secara tertulis maupun verbal. Tidak hanya itu, kemampuan active listening pun harus digunakan untuk memahami kebutuhan orang lain. Manajemen proyek Untuk membantu perusahaan mencapai goals-nya, pekerja di bidang PMO harus bisa memprioritaskan dan mengatur beragam proyek yang dikerjakan perusahaan. Visi yang baik Ketika mengerjakan proyek, PMO dapat melihat goals jangka panjang dan pendek perusahaan untuk membuat proyek tersebut sesuai dengan misi perusahaan. Organisasi Kemampuan mengorganisir sangat dibutuhkan oleh PMO karena kamu harus melacak progres dari setiap proyek. Dengan kemampuan ini, kamu bisa mengorganisir data dan informasi penting supaya tidak berantakan ketika dibutuhkan. Problem solving Ketika terjadi penundaan dalam timeline pengerjaan atau budget yang berlebihan, PMO dapat menggunakan kemampuan problem solving untuk mencari cara kreatif supaya perusahaan bisa kembali mengerjakan proyek sesuai dengan goals-nya. Manajemen risiko PMO terkadang harus mengambil risiko dan mencoba ide baru supaya sebuah proyek bisa sukses. Di sisi lain, memiliki rencana cadangan pun dibutuhkan apabila ide baru tidak berjalan dengan baik. Tetap tenang dalam tekanan PMO mengatur banyak tugas secara bersamaan dan juga dapat menghadapi tantangan ketika mengerjakan proyek. Karena itu, PMO perlu bisa bereaksi dengan tenang dan tepat untuk mengatasi tantangan tersebut. Nah, itu adalah beberapa informasi penting seputar project management office atau PMO. Selain informasi ini, kamu bisa tahu lebih banyak tentang project management dengan baca ragam artikel di Glints Blog, lho. Menarik bukan? Yuk, klik di sini sekarang untuk menambah wawasan project management-mu! What Is a PMO? What is PMO? Theses Are Their Roles and Responsibilities! What Is a PMO and What Does It Do?
Apa persamaan dari seluruh iklan lowongan kerja yang ditampilkan dalam portal pencarian kerja atau website perusahaan? Semua iklan tersebut mencantumkan kolom job requirement atau persyaratan kerja di dalamnya. Job requirement adalah elemen penting dalam iklan lowongan kerja supaya calon kandidat bisa mengetahui kriteria karyawan yang dibutuhkan perusahaan. Apabila hendak memublikasikan lowongan pekerjaan, kamu perlu mengenali informasi yang dimasukkan dalam job requirement. Kamu juga harus mengetahui tips menulis job requirement yang baik supaya tidak rancu atau bermakna ganda di benak para pencari kerja. Bagaimana caranya? Temukan informasi lengkap mengenai job requirement dalam ulasan berikut ini. Apa yang Dimaksud dengan Job Requirement? Persyaratan kerja atau job requirement adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengisi suatu posisi atau pekerjaan tertentu. Job requirement merupakan gambaran mengenai ekspektasi atau harapan perusahaan dari seorang kandidat yang ingin melamar suatu pekerjaan. Job requirement biasanya mencakup informasi berupa kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan teknis, serta keterampilan non-teknis soft skill. Job requirement dapat membantu tim recruiter dalam menentukan kualifikasi kandidat yang tepat mengisi posisi yang dibutuhkan. Job requirement juga berguna untuk meminimalisir kesalahan dalam pengambilan keputusan ketika seleksi kandidat. Baca Juga Bagaimana Proses Rekrutmen yang Efektif? Selain itu, job requirement membantu recruiter dalam mengomunikasikan harapan dan kebutuhan perusahaan secara jelas kepada para pencari kerja. Calon kandidat pun bisa mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan jawaban yang relevan dalam tahap seleksi setelah mengetahui job requirement dari pekerjaan yang ingin dilamar. Apa Saja Informasi yang Harus Ada dalam Job Requirement? Setiap perusahaan memiliki job requirement yang bervariasi tergantung posisi atau pekerjaan yang ingin diisi. Namun, hampir semua informasi yang disebutkan dalam job requirement terdiri dari pola yang sama, yakni keterampilan teknis, keterampilan non-teknis, hingga kemampuan bahasa. Setidaknya kamu harus mencantumkan informasi sebagai berikut dalam job requirement. 1. Keterampilan Teknis Hard Skill Keterampilan teknis atau hard skill mencakup segala kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Poin keterampilan teknis sebaiknya disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang ingin dicari. Contohnya, seorang desainer grafis harus menguasai Adobe Photoshop, manajer keuangan harus menguasai Microsoft Excel, dan masih banyak lagi. Tentunya kamu harus berdiskusi dengan manajer departemen tertentu untuk menentukan kebutuhan hard skill. 2. Keterampilan Non-teknis Soft Skill Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan emosional maupun sosial yang dimiliki oleh seseorang. Perbedaannya dengan hard skill yakni soft skill tidak bisa dipelajari secara formal, tetapi bisa dikembangkan melalui pelatihan atau pengalaman kerja. Soft skill yang paling dicari adalah kemampuan komunikasi. Pasalnya, karyawan akan lebih sering berinteraksi dengan rekan kerjanya sehingga dibutuhkan skill komunikasi yang baik. Selain itu, ada juga soft skill berpikir kritis dan kepemimpinan yang biasanya dicari untuk pekerjaan di tingkat manajer. 3. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja juga menjadi informasi yang harus dimasukkan ke dalam job requirement. Informasi ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan posisi yang kamu cari. Jika mencari karyawan untuk level junior atau menengah, kamu cukup mencantumkan pengalaman kerja antara 1-4 tahun. Untuk posisi senior atau kepemimpinan, kamu bisa mencari kandidat yang pengalaman kerjanya lebih lama. Selain itu, kamu juga mungkin membutuhkan kandidat yang berpengalaman di industri tertentu. Baca Juga 4 Tips Ampuh Melakukan Screening CV untuk Menemukan Kandidat Terbaik 4. Pengalaman Pendidikan Pendidikan yang dimaksud bisa berupa pendidikan formal maupun non-formal. Kualifikasi pendidikan ini juga harus disesuaikan dengan posisi pekerjaan yang ingin diisi. Contohnya, seorang software engineer harus memiliki gelar sarjana teknik, sedangkan programmer biasa hanya perlu menyelesaikan kursus untuk meningkatkan kemampuannya. Namun, kamu juga membutuhkan kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi untuk posisi tertentu, seperti posisi CMO biasanya diisi oleh orang yang sudah memiliki gelar Master of Business Administration MBA. 5. Sertifikasi Pelatihan atau Ujian yang Pernah Diikuti Barangkali kamu juga memerlukan kandidat yang telah mengikuti ujian sertifikasi untuk mengisi posisi tertentu. Contohnya, untuk menjadi tim legal perusahaan, kamu membutuhkan kandidat yang telah menyelesaikan sekolah pengacara atau memiliki lisensi untuk bersuara di sidang pengadilan. Pada saat ini, sudah banyak lembaga yang menyediakan sertifikasi untuk skill tertentu seperti pemrograman dan desain. 6. Kemampuan Bahasa Asing Tidak bisa dimungkiri bahwa kemampuan bahasa asing sangat diperlukan dalam perusahaan yang ingin eksis dalam pasar global. Kini, bahasa Inggris bukanlah satu-satunya kualifikasi bahasa asing yang dibutuhkan. Bahasa Mandarin, Jepang, Korea, bahkan Jerman juga menjadi kualifikasi yang sering dicari. Kamu juga bisa menyertakan syarat berupa sertifikat kemampuan bahasa yang dimiliki kandidat, contohnya N3 untuk Bahasa Jepang atau HSK3 untuk bahasa Mandarin. 7. Kemampuan Fisik Kualifikasi kemampuan fisik yang dimaksud tidak hanya berpenampilan menarik. Kamu bisa mencantumkan kualifikasi berat dan tinggi badan jika ingin mencari kandidat untuk mengisi posisi host live shopping di media sosial atau website e-commerce. Selain itu, kamu juga perlu kandidat dengan kemampuan fisik yang kuat apabila ada pekerjaan seperti mengangkat dan memindahkan barang. Jika tidak diperlukan, lebih baik tidak mencantumkan syarat ini ke dalam job requirements. 8. Jam Kerja Informasi ini dicantumkan ketika kamu menerapkan sistem kerja shift atau terkadang harus lembur. Pencari kerja pun bisa mempertimbangkan untuk melamar pekerjaan tersebut apabila mencantumkan jam kerja di informasi lowongan kerja. Tentunya kamu harus menerapkan kebijakan mengenai shift kerja yang adil dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Baca Juga Pelajari Aturan Jam Kerja menurut Peraturan Undang-Undang 9. Kebutuhan Transportasi Persyaratan ini juga sering dimasukkan dalam lowongan kerja untuk sales lapangan. Selain itu, posisi seperti wartawan dan videografer yang sering mengikuti liputan juga bisa memenuhi persyaratan ini. Bagaimana Cara Membuat Job Requirement yang Baik? Sekarang kamu sudah mengetahui informasi yang harus dicantumkan dalam job requirements. Pertanyaannya, bagaimana cara menuliskan job requirement yang tepat supaya dipahami oleh pencari kerja? Mari kita ulas beberapa tips untuk menulis job requirements berikut ini. 1. Masukkan Hanya Persyaratan yang Penting Pastikan persyaratan kerja yang dimasukkan hanya memuat informasi esensial dan berhubungan erat dengan posisi yang akan diisi. Pasalnya, job requirements yang terlalu berlebihan akan membuat pelamar kerja menjadi minder dan tidak tertarik untuk melamar kerja di perusahaanmu. Kamu mungkin bisa menetapkan toleransi untuk persyaratan tertentu. Contohnya, posisi junior content writer masih bisa ditoleransi mengenai manajemen waktu karena mereka akan mempelajarinya secara perlahan ketika bekerja. 2. Gunakan Bahasa yang Singkat dan Padat Informasi dalam job requirement sebaiknya dicantumkan dalam bahasa yang singkat, jelas, dan padat. Pelamar kerja akan langsung mengambil kesempatan untuk mengisi posisi tersebut apabila mereka langsung memahami persyaratan yang disampaikan. Selain itu, hindari penggunaan kata-kata yang membuat pencari kerja enggan mengirimkan surat lamarannya, seperti kemampuan komunikasi yang tinggi atau mampu bekerja di bawah tekanan. 3. Gunakan Bullet Point Job requirement sebaiknya disusun dalam format bullet points supaya tidak terkesan samar atau ambigu. Pasalnya, pencari kerja cenderung membaca daftar kualifikasi yang singkat dibandingkan dalam bentuk sebuah paragraf atau teks. Selain itu, mereka juga bisa menggunakan informasi tersebut sebagai checklist untuk mengenali kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri. 4. Pertahankan Gaya Bahasa Perusahaan Setiap perusahaan pasti memiliki gaya bahasa atau tone yang dibawakan dalam pemasaran produk. Gaya bahasa tersebut sebaiknya dipertahankan juga dalam job requirements dan iklan lowongan kerja. Pasalnya, tone yang digunakan bisa menampilkan budaya perusahaan kepada para pencari kerja. Tips inilah yang sering diterapkan perusahaan start up Indonesia. Contohnya, start up ojek online yang menggunakan gaya bahasa berpuisi untuk menargetkan anak muda agar bekerja di perusahaan mereka. Kesimpulannya, job requirement adalah elemen penting yang harus ada dalam iklan lowongan pekerjaan. Sebelum membuat job requirement, kamu bisa berdiskusi dengan manajer masing-masing departemen untuk menentukan kualifikasi yang dibutuhkan. Setelahnya, barulah kamu bisa menuliskan job requirement dan memasukkannya dalam iklan lowongan kerja untuk kemudian diunggah di portal pencarian kerja seperti RecruitFirst. RecruitFirst tidak hanya berguna sebagai platform untuk memublikasikan lowongan kerjamu. Kamu juga bisa menggunakan jasa outsourcing dari RecruitFirst untuk menghemat waktu perekrutan. Hubungi kami untuk mulai bekerja sama dalam mencari karyawan terbaik untuk perusahaan kamu sekarang juga!
Berikutadalah ciri-ciri orang kesepian: 1. Selalu sibuk. Salah satu tanda dari seseorang yang kesepian adalah selalu terburu-buru sepanjang hari untuk menyelesaikan daftar tugas atau pekerjaan. Mengisi hari dengan kegiatan yang mencegah seseorang terhubung dengan orang lain adalah cara orang kesepian mengisi kekosongan yang mereka rasakan di
Hiring dan recruitment merupakan proses pencarian sumber daya manusia SDM untuk memenuhi kebutuhan organisasi perusahaan. Secara awam, istilah “hiring” dan “recruitment” dianggap identik dengan serangkaian seleksi calon karyawan baru. Padahal, menurut perspektif talent acquisition, hiring dan recruitment merupakan dua proses yang berbeda. Apa saja bedanya? Berikut hal-hal yang membedakan hiring dan recuitmentJangka pendek vs jangka panjang Pendekatan reaktif vs proaktifKandidat meyakinkan perekrut vs perekrut meyakinkan kandidatAplikasi vs talent poolTemukan kandidat berkualitas dengan bantuan platform rekrutmen online Berikut hal-hal yang membedakan hiring dan recuitment Jangka pendek vs jangka panjang Hiring merupakan proses yang berorientasi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini atau mengisi peran terbuka dalam perusahaan. Untuk itu, hiring disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang saat ini sedang dibutuhkan, misalnya marketing manager, data analyst, full stack developer, dan seterusnya. Dengan kata lain, tujuan utama hiring adalah mempekerjakan kandidat. Sebaliknya, rekrutmen adalah strategi jangka panjang untuk membangun talent pool dan mempertahankannya, agar perusahaan memiliki kumpulan bakat berkualifikasi tinggi serta punya pengalaman dan keterampilan untuk meningkatkan daya saing bisnis. Rekrutmen tidak bertujuan mempekerjakan karyawan saat ini, melainkan untuk menjamin ketersediaan calon-calon tenaga kerja terbaik jauh sebelum perusahaan membutuhkannya. Pendekatan reaktif vs proaktif Dalam hiring, HR atau perekrut bersikap reaktif. Hiring dilakukan sebagai respons atas kebutuhan perusahaan terhadap peran baru atau mengisi posisi kosong yang ditinggalkan karyawan karena mengundurkan diri resign. Perekrut tidak melakukan hiring saat semua posisi sudah terisi. Di sisi lain, rekrutmen membutuhkan pendekatan proaktif. Meski perusahaan tidak sedang membutuhkan tenaga kerja baru, HR atau talent acquisition specialist memantau karyawan terbaik di internal dan mencari kandidat hebat termasuk kandidat pasif di luar perusahaan, melakukan pendekatan, menjalin komunikasi, memelihara hubungan dengan kandidat, dan memasukkan profil mereka dalam database kumpulan bakat. Kandidat meyakinkan perekrut vs perekrut meyakinkan kandidat Hiring dimulai dari publikasi lowongan pekerjaan job posting, penerimaan aplikasi, seleksi dokumen, tes keterampilan, wawancara, hingga pemberian tawaran kerja. HR atau perekrut menyeleksi kandidat dan mencari yang paling tepat untuk dipekerjakan sesuai dengan jenis peran yang dibutuhkan. Kandidat berusaha meyakinkan perekrut agar memilih dan mempekerjakan mereka. Sementara itu, rekrutmen lebih fokus memasarkan perusahaan. Perekrut membangun reputasi perusahaan, menguatkan employer brand, dan menawarkan employee value proposition atau nilai keuntungan yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Dalam rekrutmen, perekrut meyakinkan para kandidat terbaik agar bersedia bekerja di perusahaan bersangkutan, terutama untuk peran penting level senior dengan jenis keterampilan spesifik. Aplikasi vs talent pool Hiring menggunakan iklan lowongan kerja di job portal, laman karier situs perusahaan, dan media sosial perusahaan untuk menjaring volume pelamar yang besar. Semakin banyak pelamar, akan semakin besar peluang mendapatkan kandidat yang tepat. Perusahaan mengandalkan setumpuk aplikasi sebagai sumber pencarian kandidat yang akan dipekerjakan. Sayangnya, sumber itu tak selalu menjanjikan, sebab pelamar umumnya memiliki kualitas beragam. Tak jarang perusahaan gagal menemukan kandidat ideal di antara ratusan lamaran yang masuk. Secara berbeda, rekrutmen membangun talent pool dengan memanfaatkan berbagai sumber yang lebih menjanjikan, seperti referral karyawan, LinkedIn, organisasi profesi, atau database pelamar terdahulu. Perekrut melakukan kurasi sehingga setiap profil yang masuk dalam kumpulan bakat merupakan kandidat yang berkualitas tinggi. Temukan kandidat berkualitas dengan bantuan platform rekrutmen online Banyak perusahaan lebih suka menggunakan jasa rekrutmen profesional. Alasan utamanya, agensi rekrutmen atau headhunter memiliki kumpulan bakat yang besar untuk berbagai macam peran, sehingga lebih mudah mendapatkan kandidat untuk peran sulit manager atau level senior atau kandidat yang memiliki keahlian langka. Glints TalentHunt merupakan headhunter tepercaya yang memiliki lebih dari top talent di database. Talent pool ini terdiri atas kandidat dengan beragam jenis keterampilan dan pengalaman yang telah dikurasi secara ketat. Dengan menggunakan jasa perekrutan TalentHunt, Anda memperoleh akses ke database ini. Kami membantu Anda merekrut kandidat yang tepat secara efisien. Dengan tim spesialis berdedikasi, teknologi screening berbasis AI yang cepat dan bebas bias, rekrutmen kami hanya membutuhkan waktu 2-3 minggu. Kami hanya merekomendasikan kandidat terbaik hasil seleksi di database untuk Anda pertimbangkan. Sebagai jaminan, Anda akan mendapat garansi 90 hari penggantian kandidat gratis apabila karyawan yang kami rekomendasikan tidak menunjukkan kinerja yang memuaskan. Jaminan ini akan melindungi Anda dari risiko salah rekrut. Merekrut dengan TalentHunt di cukup mudah dan cepat, serta tanpa perlu biaya di depan. Beritahu kami profil kandidat yang Anda butuhkan, dan kami siap membantu menemukan yang terbaik. Penulis Khairina Gabung dengan Komunitas untuk Perusahaan! Dapatkan newsletter gratis kami untuk terus terupadate tentang tren industri dan insight HR di Indonesia dan Asia Tenggara lewat email!