berbicarasiswa menggunakan Bahasa Inggris dalam Program English Day di SMA Taruna Bumi Khatulistiwa tahun pelajaran 2012/2013 YANG diterapkan 2 hari dalam seminggu, yaitu hari Selasa dan Kamis. Program ini merupaka program yang dikelola oleh OSIS Dalam program siswa diwajbkan menggunakan Bahasa Inggris dalam semua kegiatan.
Apakah kamu merasa bingung karena kemampuan bahasa Inggrismu serasa jalan di tempat dan tidak ada perkembangan? Kalau kamu mengalami kemunduran seperti itu, kini waktunya untuk bertindak mengubah keadaan yang tak menyenangkan itu dengan tindakan nyata, dengan begitu kamu tidak hanya bisa melampaui kesulitan yang ada, tapi kamu juga akan mengalami perkembangan yang pesat, khusunya keahlian berbahasa Inggrismu. Buat kamu yang sudah membaca seri pertama mengenai organisasi himpunan mahasiswa di prodi tempat saya belajar, kamu bisa melanjutkan membaca artikel ini. Kalau belum, ada baiknya kamu membacanya terlebih dahulu melalui link berikut “kenalan yuk sama esa” supaya kamu mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai seri artikel ini. Dalam seri sebelumnya, kamu pasti sempat membaca diksi “English Day”, bukan? Nah, simpelnya, artikel ini akan mengajakmu mengenali apa sih itu English Day, siapa tahu buat kamu yang sedang bingung membuat program kerja untuk himpunanmu, bisa mengadopsi program ini di tempat kalian. English Day juga cocok diterapkan di komunitas kecil yang fokus dalam pengembangan keahlian berbahasa Inggris. Well, saya tak ingin berlama-lama membuatmu penasaran lebih jauh lagi, yuk kita kenalan dengan yang namanya English Day. “So, English Day itu apa sih?” Penjelasan mudahnya, kalau kita bahas diksinya satu persatu, mulai dari English yang artinya bahasa Inggris dan Day yang maknanya hari. Maka, kalau kita gabungkan maknanya itu hari berbahasa Inggris. So, kapan sih English Day itu dilaksanakan? – Penasaran ya kapan? Hehe p Well, English Day dilaksanakan setiap hari senin tiap minggunya. Kenapa hanya seminggu sekali? Kalau kamu bertanya kenapa, jawabannya itu karena memang kita menyadari jikalau membentuk kebiasaan dan lingkungan baru itu tidaklah mudah, demi mencapai tujuan mencerdaskan mahasiswa bahasa, teman-teman himpunan berinisiatif untuk memulai langkah perubahan dari kegiatan yang mudah. Bukankah perjalanan 1000 mil dimulai dari langkah pertama? Berhasil atau tidak, setidaknya hasil keberanian memutuskan kegiatan ini patut diapresiasi karena teman-teman mahasiswa himpunan ini memberikan inovasi baru dalam pengembangan keahlian berbahasa. Lalu, bagaimana caranya English Day bisa membantu teman-teman mahasiswa menguasai keahlian berbahasa Inggris? Sistem English Day terbilang simpel dan mudah untuk diterapkan loh. Kamu hanya tinggal mengenakan pin English Day tiap hari senin, di pin ini, ada tulisan yang bisa mengingatkan dirimu dan temanmu untuk mau memberanikan diri berbicara dengan bahasa Inggris. Isi tulisan di pin itu begini redaksinya “Speak English Please”. Jadi, selama jam mata kuliah pertama dimulai, hingga jam mata kuliah berakhir pada pukul 12 siang, teman-teman mahasiswa diwajibkan berbahasa Inggris, demi membuatmu bisa lancar berkomunikasi, teman-teman himpunan telah mengajak dosen bahasa Inggris dan pengurus tiap kelas untuk memperhatikan mahasiswa mana saja yang berbahasa Inggris aktif dan pasif. Kalau kamu ketahuan berbahasa Indonesia walau sekatapun, maaf, dengan segala kerendahan hati, ketua kelas atau dosen akan menegur dan menagih denda Rp. 500/kata yang kamu ucapkan, kalau kamu memilih diam dan cari aman, kamu tetap saja kena denda. Bukannya ingin membuatmu tidak nyaman, namun teman-teman himpunan dan dosen di prodi bahasa Inggris ingin mendidikmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya kalau program ini berjalan dengan baik, tidak hanya teman-teman himpunan dan dosen yang senang, kamu juga akan terkena imbasnya, bukan? Kamu akan fasih berbahasa Inggris, dan disinilah perubahan kualitas dirimu terjadi, kalau kamu sudah berada pada titik ini, itu berarti kemampuan berbahasa inggrismu telah naik level. Congratulation guys. Next, bagaimana hasil penerapan English Day di program studi bahasa Inggris? Dalam artikel seri sebelumnya, English Student Association mengadakan acara welcome to esa, di event itu, teman-teman mahasiswa baru diberikan pin English Day diakhir acara, setiap ketua kelas yang sudah mendata jumlah mahasiswa di kelasnya diperbolehkan mengambil pinnya langsung ke depan. Di minggu berikutnya selepas event itu, kegiatan English Day langsung berjalan. Well, saya akan menceritakan suasana kelas 1B seperti apa ketika English Day berjalan, kenapa hanya kelas 1B yang saya jelaskan dalam artikel ini? Oh well, karena memang kelas saya ada di 1B dan tentu saja saya mengetahu dengan sejelas-jelasnya seperti apa jalannya English Day, terlebih saya ketua kelasnya, bersama fajar, wakil saya di kelas 1B, selain harus aktif berbahasa Inggris, kami berdua juga harus memperhatikan teman-teman sekelas, siapa tahu ada yang gatel enggak tahan pengen ngomong pake bahasa Indonesia aja. Hehe Awalnya saya dan teman-teman kelas 1B masih malu-malu berbicara dengan bahasa Inggris, wajar saja, kebiasaan berbicara bahasa asing belum terbentuk dalam diri kami. Dimulai dari minggu pertama, belum banyak yang berani ngobrol dengan bahasa Inggris, walaupun ada, itupun belum seisi kelas aktif berpartisipasi . Minggu kedua, mulai ada perkembangan, teman-teman yang sebelumnya tidak aktif mulai berpartisipasi, dan disinilah masalah terjadi. Mulai dari enggak bawa pinlah, ada yang ngomong pake bahasa Indonesia tapi enggak ketahuanlah, dan protes dari temen-temen yang merasa kalau saya dan fajar kurang maksimal dalam mengawasi teman-teman di kelas, well, guys, thanks buat masukannya ya. Minggu ketiga, teman-teman sudah mulai aktif berbahasa Inggris, meski masih sama belepotannya tiap kali mengucapkan kalimat bahasa Inggris, tapi setidaknya jumlah mahasiswa yang berdialog dalam bahasa Inggris, meningkat. Dan di minggu ini ada teman sekelas kami yang ketahuan keceplosan ngomong pake bahasa Indonesia, namanya Erlin, ya mau enggak mau dia harus didenda dong, biar adil. Hehe Minggu keempat, ada protes lagi nih dari temen sekelas, katanya mereka enggak mau ngomong pake bahasa Inggris di mata kuliah selain bahasa Inggris such as ilmu alamiah dasar, landasan pendidikan, atau bahkan pendidikan agama. Well, yasudahlah, turutin aja, asal programnya terus berjalan dan mereka enjoy ngejalaninnya. Minggu kelima, konsistensi udah mulai diuji nih, pasalnya English Day sudah mulai terlihat jadi seperti beban buat mahasiswa baru, khususnya buat mereka yang kurang pede berbahasa Inggris. So, mulai banyak deh yang ngelanggar aturan enggak mau ikutan English Day lagi. Hal serupa juga terjadi di kelas lain, bahkan ada kelas yang dari minggu pertama udah enggak jalan English Day-nya. Minggu keenam, saya pikir ini minggu terakhir English Day bisa berjalan, karena setelah minggu ini berakhir. Teman-teman kelas sudah tidak tertarik untuk terlibat aktif lagi dengan English Day, bukannya tidak mau berkembang, tapi saya pikir, teman-teman ini merasa English Day sebagai beban, apalagi buat mereka yang enggak suka kena denda, ada juga yang ingin tetap ikut aktif tapi enggak pede. Jadinya, di minggu-minggu berikutnya hanya tertinggal dua atau tiga mahasiswa aja yang masih aktif berbahasa Inggris di kelas, yakni, fajar, yogi, dan saya. Kesimpulan dari kegiatan English Day. Well, saya pikir, kegiatan ini bagus sekali, karena mahasiswa diajak aktif berbahasa Inggris sewaktu di kampus, ini sama halnya belajar bahasa Inggris di Pare, dimana semua orang aktif berbahasa Inggris dalam kesehariannya, kalau saja bisa diterapkan seperti disana, tentunya banyak mahasiswa yang sudah fasih berbahasa Inggris dalam kurun waktu 2 semester, setidaknya sudah percaya diri ketika ngobrol sama temennya. Sebelum mengakhiri post ini, saya ingin menyampaikan kepada pembaca kalau tulisan ini saya dedikasikan untuk temen-temen mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa bahasa Inggris, lebih tepatnya English Student Association UHAMKA. Di organisasi ini, saya mengernal apa arti sebuah keluarga, karena di tempat ini memang memiliki asas kekeluargaan, disini kita saling mengenal, membantu, bercerita, bekerja untuk mahasiswa melalui program kerja, jalan-jalan, dan bagian terbaiknya adalah membuat cerita yang indah yang bisa kita kenang kelak, sama seperti tulisan yang kamu baca ini, tulisan yang membuatmu terkenang dengan masa-masa indah kita bersama di himpunan ini. FYI English Day itu programnya ESA UHAMKA angkatannya ka Icha, angkatan pertama. Program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa baru. Well, sekian dulu ceritanya, semoga menginspirasi dan nantikan seri selanjutnya mengenai himpunan kami. Ini cerita organisasi kami, mana ceritamu?
Diantoro Prayogi (2016) The Implementation Of English Day Program In Smk Putra Indonesia Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. Abstract. English Day Program menciptakan lingkungan bahasa asing sebagai faktor utama dalam mempelajari bahasa asing dimana pelajar EFL (bahasa Inggris sebagai bahasa asing) sangat jarang mendapatkannya khususnya di Indonesia.
ArticlePDF AvailableAbstractPembelajaran bahasa inggris belum maksimal karena kurangnya penerapan bahasa inggris tersebut dalam bentuk komunikasi atau berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris baik itu di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah dari program berbahasa Inggris dalam satu hari penuh English Day. Berdasarkan hasil temuan dari wawancara beberapa orang guru termasuk guru bahasa inggris di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru, masalah yang paling penting adalah siswa malu dan takut dalam berkomunikasi dengan guru-guru mereka sendiri pada hari yang sudah ditentukan dalam English Day. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 879 MANAJEMEN PROGRAM EKSTRAKURIKULER ENGLISH DAY DI SMP INDONESIAN CREATIVE SCHOOL Roy Taslim1, Jimmi Copriady2, Sri Kartikowati3 1,2,3 Pascasarjana Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia 3tiko22 ABSTRAK Pembelajaran bahasa inggris belum maksimal karena kurangnya penerapan bahasa inggris tersebut dalam bentuk komunikasi atau berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris baik itu di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah dari program berbahasa Inggris dalam satu hari penuh English Day. Berdasarkan hasil temuan dari wawancara beberapa orang guru termasuk guru bahasa inggris di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru, masalah yang paling penting adalah siswa malu dan takut dalam berkomunikasi dengan guru-guru mereka sendiri pada hari yang sudah ditentukan dalam English Day. Kata Kunci ekstrakurikuler, english day, berbicara ENGLISH DAY EXTRACURRICULAR MANAGEMENT PROGRAM AT JUNIOR HIGH SCHOOL OF INDONESIAN CREATIVE SCHOOL ABSTRACT The English language learning has not been maximized due to the lack of implementation of the English language in the form of communication or speaking by using English, either in the classroom or in the school environment from the English Day program. Based on the findings from interviews with a number of teachers including English teachers at the Indonesian Creative School of Junior High School of Pekanbaru, the most important problem is the students were shy and afraid to communicate with their own teachers on the appointed day of English Day. Keywords extracurricular, English day, speaking Taslim, R., Copriady, J., & Kartikowati, S. 2022. Manajemen Program Ekstrakurikuler English Day Di Smp Indonesian Creative School. Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran, 63, 879-885. DOI PENDAHULUANBahasa Inggris pada saat ini sudah sangat diperlukan oleh setiap orang dalam segala bidang, baik pendidikan maupun pekerjaan bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di indonesia pembelajaran bahasa inggris sudah mulai dipelajari sejak Sekolah Dasar SD sampai Perguruan Tinggi. Pemberian materi pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah pertama biasanya disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah. Pembelajaran Baahsa Inggris memiliki standar kompetensi yaitu mencakup mendengarkan listening, berbicara speaking, membaca reading dan menulis writing. Selain Pembelajaran Formal, bahasa inggris juga dimasukkan kedalam program ekstrakurikuler yang sengaja diciptakan untuk menstimulus merangsang santri / siswa dalam berkomunikasi sesama mereka. Pembelajaran bahasa inggris tersebut belum maksimal karena kurangnya penerapan bahasa inggris tersebut dalam bentuk komunikasi / berbicara dengan menggunakan bahasa inggris baik itu di dalam kelas maupun dilingkungan sekolah dari program hari-hari berbahasa inggris English Day. Berdasarkan hasil temuan dari wawancara beberapa orang guru termasuk guru bahasa inggris di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru. Masalah yang paling penting adalah siswa malu dan takut dalam berkomunikasi dengan guru-guru mereka sendiri Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 880 pada hari yang sudah ditentukan dalam English Day. Berbicara adalah keterampilan yang penting. Dalam berbicara, seseorang dapat mengekspresikan idenya atau memberikan informasi kepada orang lain. Menurut Nunan 1991 51, belajar berbicara dalam bahasa kedua atau bahasa asing akan difasilitasi ketika peserta didik secara aktif terlibat dalam upaya berkomunikasi. Sejauh yang penulis lihat bahwa di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru, para siswa tidak merasa percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris. Masih banyak faktor yang mempengaruhi mereka secara tepat waktu untuk mempraktikkannya. Misalnya siswa malu atau takut membuat kesalahan dalam berbicara, siswa takut untuk mempraktekkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi sehari-hari dijam sekolah, terkadang masih masih gagap dalam berbicara dengan lawan bicara baik kepada teman sejawat maupun dengan senior disekolah mereka dan Para siswa belum memiliki dasar / prinsip dalam merangkai kalimat tanya. Menurut 2016 bahwa dalam mengikuti program English Day terkadang kita merasa diperolok-olok, ditertawakan ketika berbicara yang terbata-bata karena salah memakai grammar atau vocabulary yang salah tempat. Sehingga mereka para siswa SMP Indonesian Creative School Pekanbaru menutup mulut mereka dari berbicara dengan menggunakan bahasa inggris. SMP Indonesian Creative School Pekanbaru adalah salah satu sekolah yang memiliki 2 kurikulum sekaligus. Penulis ingin membuat studi di sekolah ini tentang Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler English Day Dalam Meningkatkan Kemampuan Speaking Skills. Disekolah ini terdapat suatu program yang dilaksanakan sebagai peningkatan dalam mutu pendidikan dalam bahasa inggris dinamakan English Day. Program ini diprogramkan kepada siswa agar mereka dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka berbicara, membaca, mendengar dan menulis dan sebagai motivasi untuk menjadi siswa bahasa Inggris yang baik. Brown dalam 1994 256 mengatakan bahwa “Most of efforts of students in oral production come into the form of conversation, or dialogue and implement techniques in interactive classroom”. Artinya sebagian besar upaya siswa dalam produksi lisan datang ke dalam bentuk percakapan, atau dialog dan menerapkan teknik di kelas interaktif. Program hari bahasa Inggris adalah hari itu siswa dapat mengekspresikan kemampuan mereka, seperti pidato, puisi, berdongeng, dan lain-lain. Para siswa tidak hanya mendapatkan teori dalam pertemuan kelas reguler, tetapi juga berlatih dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dalam program hari bahasa Inggris, siswa dapat melatih keterampilan bahasa Inggris mereka dalam pelatihan seperti pidato, puisi, berdongeng, dan lain lain. Program English Day adalah program pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris yang dirancang oleh Sekolah Menengah Pertama SMP Indonesian Creative School Pekanbaru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan penulis, program hari bahasa Inggris memiliki banyak tujuan, yaitu 1. Memotivasi siswa untuk berlatih bahasa Inggris. 2. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa 3. Bantu siswa lebih percaya diri dalam mengekspresikan ide Burghardt dalam Ade Saputra 2011 3 juga menyatakan bahwa “the development of the concept of communicative competence as it relates to language teaching can be traced to two sources, theoretical and practical sources”. Artinya, suatu kebiasaan timbul dari berkurangnya proses respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang kali. Berbicara adalah salah satu bagian penting bagi siswa dalam belajar bahasa karena mereka dapat mengkomunikasikan bahasa tersebut kepada orang lain terutama dalam pengajaran proses belajar bahasa. Brown dalam Syeiravy 2015 5 mengatakan bahwa “Speaking ability in language class is the ability to express ideas, feelings, opinions, and wishes in carrying out speaking task in theclassroom”. Artinya, kemampuan berbicara di kelas bahasa adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide, perasaan, pendapat, dan Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 881 keinginan dalam melaksanakan tugas berbicara di kelas. Dapat dikatakan bahwa tujuan kelas bahasa Inggris adalah untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berkomunikasi atau berbicara Bahasa Inggris dengan baik. Jadi, siswa bahasa Inggris diharapkan menggunakan bahasa Inggris di mana-mana untuk menguasainya. Menurut Kurikulum 2013 K13, pelajaran bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran penting yang diajarkan di sana. Pelajaran tersebut diajarkan pada seluruh jenjang kelas yaitu, kelas 7, 8, 9. Hampir seluruh siswa merasakan sulitnya dalam memahami dan mengerti dalam mengolah kalimat bahkan dalam speaking percakapan sekalipun. Maka dari itu, untuk mengasah kemampuan siswa dalam berbicara maka dibentuklah semacam ekstrakurikuler dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa tersebut. Setiap siswa SMP Indonesian Creative School Pekanbaru diwajibkan mengikuti Program English Day. SMP Indonesian Creative School Pekanbaru memiliki guru yang berkualitas dan mereka profesional dalam mengajar, mereka menggunakan buku teks dan metode pengajaran sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Kurikulum 2013 K13. Sebenarnya, program hari bahasa Inggris English Day masih memiliki banyak masalah dengan kemampuan berbicara siswa dan penulis menemukan beberapa fenomena untuk penelitian ini sebagai berikut 1. Beberapa siswa tidak percaya diri berkomunikasi bahasa Inggris lisan. 2. Beberapa siswa merasa minder untuk menemukan idea dalam berbicara 3. Beberapa siswa mengalami kesulitan mengekspresikan ide-ide spontan METODE PENELITIAN Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di SMP Indonesia Creative School ICS. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang Sugiono,200626. Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan Program English Day dalam meningkatkan Speaking Skills di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru. Adapun alasan memilih metode ini adalah 1 metode ini sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, 2 penelitian ini menuntut peneliti untuk terjun langsung ke lapangan dalam memperoleh data, 3 dengan metode ini peneliti dapat mengungkap semua fenomena dan keadaan serta data yang diperoleh dideskripsikan apa adanya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian disajikan mulai dari manajemen ekstrakurikuler, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi, faktor pendukung dan penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler English Day Dalam Meningkatkan Pelaksanaan Speaking Skill agar meningkatnya kemampuan siswa dengan adanya data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dipaparkan sebagai berikut Perencanaan ekstrakurikuler dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Perencaaan kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan melalui rapat koordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk Ekstrakurikuler English Day. “Perencanaan dilakukan setiap tahun ajaran baru melalui rapat koordinasi yang direncanakan adalah siswa, guru, kegiatan dan jadwal kegiatan”. Di SMP Indonesian Creative School, bahasa inggris dijadikan sebagai bahasa penghantar dalam terjadinya proses PKBM Proses Kegiatan Belajar Mengajar. Para guru dituntut agar proses melakukan proses ini dilakukan menggunakan bahasa inggris disekolah. Hal ini juga berlaku kepada warga sekolah agar membudayakan penggunaaan bahasa inggris dilingkungan sekolah. Dengan adanya program ekstrakurikuler English Day ini, para siswa dapat mencapai cita-cita mereka sesuai dengan visi dari SMP Indonesian Creative School tersebut. Hal ini yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan Program English Day ini nantinya secara umum Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 882 seperti silabus, RPP, rancangan materi, dan Standar pelaksanaanya. Sebelum dilaksanakannya proses program ekstrakurikuler ini dijalankan, guru menyusun perencanaan program ekstrakurikuler seperti halnya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa, 2013 94-95 tentang hal yang harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, yaitu 1 perumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas, 2 persiapan mengajar harus fleksibel dan sederhana serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan kompetensi siswa, 3 kegiatan yang disusun harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah dilaksanakan, 4 persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya, dan 5 harus ada koordinasi antar komponen program sekolah. Berdasarkan kepada indikator tersebut maka guru harus mempersiapkan perangkat mengajar seperti Silabus dan RPP sesuai dengan standar Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, 20165-8. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan adanya aturan atau Standar Operasional Prosedur SOP tentang kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari Rabu. Program ini juga berlaku untuk seluruh warga sekolah. Tujuan program ini adalah membiasakan diri pada setiap siswa agar bisa berkomunikasi aktif dengan menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengorganisasian program ekstrakurikuler ini dibawah kendali ketua yayasan yang merupakan pucuk pimpinan unit , meliputi pelaksanaan program kerja, penggunaan budget dan mengatur/membina anggotanya. Penanggung jawab berfungsi sebagai orang yang memberikan bantuan dalam dalam bentuk ide, kritik dan saran serta bertanggung jawab pada kegiatan tersebut. Sebagai pembina kegiatan berfungsi sebagai menyusun program kerja dan jadwal kegiatan dan ikut melakukan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler English Day. Tugas utama Ketua dalam melakukan tugas pokok kegiatan dalam kegiatan ini adalah memimpin organisasi merencankan, mengorganisasikan, mengontrol dan mengkordinasikan membagi tugas kepada masing-masing seksi kegiatan. Tugas sekretaris adalah membuat agenda kegiatan dan membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan ekstrakurikuler English Day. Tugas Pokok Bendahara adalah mengeluarkan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan diawasi ketua dan membuat laporan keuangan selama kegiatan ekstrakurikuler. Tugas pokok Koordinator kegiatan adalah menyelenggarakan segala program kegiatan yang telah ditetapkan dalam program kerja lainnya. Gambar 1. Struktur Organisasi English Day SMP Indonesian Creative School Pekanbaru Tahun Ajaran 2019/2020 Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 883 English day hari berbahasa merupakan sebuah program yang dirancang oleh sekolah SMP Indonesian Creative School Pekanbaru dalam meningkatkan kemampuan siswa-siswa dalam berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa inggris. Untuk menguasai bahasa inggris ini, hal yang sangat penting dilakukan adalah mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Brown dalam Ade Saputra 201122 mengatakan bahwa “most of efforts of students in oral production come into the form of conversation or dialogue and implement techniques in interactive classroom” Usaha siswa yang paling besar dalam menghasilkan percakapan datang dalam bentuk percakapan atau dialog dan menerapkan teknik-teknik didalam kelas yang interaktif. Sedangkan menurut Burghardt dalam Ade Saputra 201122 juga menyatakan bahwa “a habit is arising from decrease of response process by using stimulation which repeatedly” Sebuah kebiasaan itu muncul dari berkurangnya proses respon dalam menggunakan stimulus yang dilakukan secara berulang-ulang. Pembelajaran tentang percakapan atau komunikasi adalah pembelajaran tentang hubungan suatu bahasa dengan konteks penggunaanya. Hal ini juga sangat dibutuhkan peran serta guru dan warga sekolah dalam memotivasi peserta didik agar mau berbicara speaking dalam berbahasa inggris baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Pembelajaran bahasa akan optimal jika interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik bukan memberikan hukungan atas setiap kesalahan yang mereka lakukan. Peran guru adalah mengorganisasikan dan menciptakan keadaan yang memberikan masalah yang bermakna dan mengajukan pertanyaan yang mendalam yang akan membangkitkan pemikiran anak Gredler, 2011 354. Guru harus berperan aktif dalam melakukan pembiasaan terhadap peserta didik dalam berbicara menggunakan bahasa inggris. Namun guru tidak menguasai keadaan selama terjadi proses pembelajaran tersebut. Kegiatan ini dilakukan setiap hari rabu setiap pekannya mulai jam wib sampai dengan jam wib Kegiatan ekstrakurikuler English Day dilaksanakan dibawah pengawasan dari Kepala Sekolah dengan monitoring oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum. Kegiatan ini dijalankan sepenuhnya oleh guru bidang bahasa inggris. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler ini harus diawasi agar melihat perkembangan sejauh mana kemampuan peserta didik dalam setiap komponen yang ada dalam bahasa inggris khususnya di bidang Speaking berbicara. Dalam setiap rapat, penanggung jawab dari kegiatan ekstrakurikuler menyampaikan perkembangan English Day baik itu di dalam forum ataupun langsung kepada kepala sekolah. Penanggung jawab ekstrakurikuler terus menyampaikan perkembangan ekstrakurikuler beserta kiat-kiat yang dapat memotivasi peserta didik mampu berkomunikasi / berbicara dalam berbahasa inggris. Dalam evaluasi kegiatan English Day secara keseluruhan sudah baik karena di sekolah tersebut telah menerapkan bahasa inggris sebagai bahasa penghantar sehari-hari. Dalam proses pembelajaran juga menggunakan bahasa inggris. Selain menggunakan kurikulum Cambridge, siswa juga sangat termotivasi selain dalam berbicara menggunakan bahasa inggris setiap harinya. Para peserta didik juga terbiasa menggunakan bahasa inggris meskipun kadang-kadang masih adalah salah dalam pengucapan Pronunciation maupun tata bahasa Grammar yang digunakan sewaktu berbicara langsung. Para guru juga memberikan saran-saran dan masukkan untuk meningkat kemampuan bahasa inggris para peserta didik baik saat berbicara ataupun disaat menulis. Dalam meningkat perbendaharaan kata Vocabulary, para peserta didik dapat menambahkannya melalui membaca buku yang tersedia diperpustakaan sekolah. Hal yang paling mendasar dukunganya dalam pelaksanaan program Ekstrakurikuler English Day adalah tersedianya tenaga pengajar yang berkompeten di bidang bahasa inggris. Karena guru merupakan hal yang fundamental dalam memberikan motivasi, membimbing, menfasilitasi serta memberikan keteladanan siswanya dalam menstimulus untuk berbicara bahasa inggris. Sehingga hal ini juga mampu Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 884 memotivasi diri peserta didik mau berbicara bahasa inggris tanpa harus merasa takut dengan kesalahan yang dibuat selama terjadinya komunikasi menggunakan bahasa inggris. Sinergitas antarguru dalam mendorong siswanya untuk berbahasa inggris, akan menciptakan lingkungan sekolah yang baik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gary Flewelling dan William Higginson 2003, peran guru adalah 1 Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyedian tugas-tugas pembelajaran yang kaya rich learning tasks dan terancang dengan baik untuk meningkatkan perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial; 2. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami, menantang, berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai dan merayakan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan; 3. Menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok bahasan; 4. Berperan sebagai seseorang yang membantu, seseorang yang mengerahkan dan memberi penegasan, seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami siswa dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antusias, gairah dari seorang pembelajar yang berani mengambil resiko risk taking learning, dengan demikian guru berperan sebagai pemberi informasi informer, fasilitator, dan seorang artis. Faktor lain yang mendukung dalam program ekstrakurikuler English Day visi, misi yang dimiliki sekolah, kebijakan sekolah, dan sarana prasarana yang ada disekolah. Visi dan misi sekolah mendukung dalam kegiatan karena dalam rangka mewujudkan visi misi sekolah yang direncanakan. Sarana dan prasarana juga sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler English Day karena membantu terlibat memajukan perkembangan sekolah. Kurikulum yang dimiliki SMP Indonesia Creative School menggunakan Cambridge Assessment International Education dan juga kurikulum lokal untuk membantu proses perkembangan dan kemajuan Ekstrakurikuler English Day yang telah dilaksanakan di lingkungan Sekolah. Poster-poster yang berkaitan dengan berbahasa inggris dipasang di seluruh dinding sekolah, perpustakaan yang penuh dengan buku berbahasa inggris. Faktor penghambat dalam program kegiatan ekstrakurikuler English Day di SMP Indonesia Creative School adalah waktu yang diberikan sedikit sehingga siswa sedikit mempraktekan disaat mengeluarkan ide-ide dalam berbicara selama kegiatan berlangsung. Terkadang siswa masih merasa malu dalam menyampaikan ide-ide menggunakan bahasa inggris kepada teman sejawat maupun kepada guru mereka secara langsung. Sebagian siswa sudah memiliki kemampuan bahasa inggris yang mereka miliki terkadang merasa sungkan mengajak teman lain berbicara. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Program English Day di SMP Indonesia Creative School meliputi 1 Perencanaan ekstrakurikuler dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Perencaaan kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan melalui rapat koordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk Ekstrakurikuler English Day. “Perencanaan dilakukan setiap tahun ajaran baru melalui rapat koordinasi yang direncanakan adalah siswa, guru, kegiatan dan jadwal kegiatan”. 2 Dalam pengorganisasian program ekstrakurikuler ini diberikan sesuai kelompok belajar masing-masing dan dilaksanakan dikelas masing-masing oleh guru dalam memberikan materi atau tema pokok. Peserta didik dapat mempraktekkan apa yang mereka dapat di kelas di lingkungan mereka. Peserta didik dapat memberikan input kepada peserta didik apabila terjadi kesalahan dalam pengucapan ketika terjadi proses Speaking tersebut. 3 English day hari berbahasa merupakan sebuah program yang dirancang oleh sekolah SMP Indonesian Creative School Pekanbaru dalam meningkatkan kemampuan siswa-siswa dalam berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa inggris. Pembelajaran tentang percakapan atau komunikasi adalah pembelajaran tentang hubungan suatu bahasa dengan konteks penggunaanya. DAFTAR PUSTAKA Ade, O., Herpratiwi, H., & Muhammad, S. 2015. Evaluasi Program Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas English For Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 885 Children Di English Smart Bandar Jaya. Universitas Negeri Lampung. Lampung Ade, S. 2011. The Influence of English Day Program to students speaking Ability at The Second year of State Islamic Senior High School 2 MAN 2 Model Pekanbaru [skripsi]. Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Artiyana, R. N. 2017. Implementasi Program Bahasa Inggris Di Sdit Luqman Al Hakim Internasional. [Skripsi PGSD]. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Askhabul, K. 2017, Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3 1, 1-20. Hidayah. A & Murdibjono. 2013. A Study On English Extracurricular Activities At Smpn 2 Pandaan. Jurnal Bahasa, 2, 12-30. Muhammad, L. 2016. “English Day”, Ketika Bahasa Inggris bagai Siksa Neraka... Kompas. Edukasi. diunduh 16 mei 2019 Karsela. R. 2017. A Study on English Material for Extracurricular activities at 4th Grade of MIN 1 Medali – Mojokerto [tesis]. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah. Yogyakarta Ar Ruzz Media. Latifah, dkk. 2017. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SMK Negeri 7 Nemarang. Jurnal Bahasa, 1, 64-80. Liyanni, 2015. An Analysiss of Students’ Speaking Activity on English Day at SMA Taruna Bumi Khatulistiwa in Academic Year 2012/2013 [artikel penelitian]. Pontianak Tanjung Pura University. Octovany, S. 2018. Students’ Perception on the Role of English Day Program in Speaking Skills Development. Vol. 4. No. 2 Hal. 106. Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik PERMENDIBUD Tahun 2014 tentang Kegiatan ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Prihatin, E. 2014. Manajemen Peserta Didik. Bandung Alfabeta. Salinan Lampiran Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik PERMENDIBUD A Tahun 2013 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler Si Manis. 2019. Pengertian Ekstrakurikuler, Fungsi, Tujuan dan Jenis Ekstrakurikuler menurut Para Ahli Lengkap. diunduh tgl 13 mei 2019 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
ProgramBIAN tahap II bulan ini akan dilaksanakan di 7 provinsi pulau Jawa dan Bali, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY Jakarta, dan Bali. Plt.
English Day Program PEMERINTAH KOTA MAGELANG DINAS PENDIDIKAAN SMP NEGERI 2 MAGELANG Jl. Piere Tendean 8 Telp. 362541 Magelang RENCANA PENYELENGARAAN ENGLISH DAY TAHUN 2005/2006 NAMA KEGIATAN ENGLISH DAY LATAR BELAKANG Bahasa sebagai alat komunikasi di antara bangsa dan negara sangatlah penting untuk di kuasai secara aktif. Era informasi sekarang, bahasa inggris merupakan bahasa global dalam semua lini kehidupan; sekolah, perdagangan, politik dan kepariwisataan. Oleh karena itu dibutuhkan pembiasaan pemakaian bahasa inggris terutama kemampuan berbicara sejak dini yang secara tidak langsung membekali life skill bagi siswa di kemudian hari. Kemampuan berbicara merupakan suatu proses kognitif yang teritegrasi dengan kempuan lainnya, yaitu menyimak,membaca dan menulis yang proses tersebut secara terus menerus dan secara simultan harus di praktekan.. Siswa harus mampu untuk mengungkapkan apa yang telah dia pelajari ataupun pengalaman dari masa lalunya, Kemampuan berbicara sangatlah tergantung pada sejauh mana usaha yang telah dilakukan siswa, apapun usahanya, sehingga semakin dia berlatih dengan berbagai metode ataupun cara belajar, hal tersebut merupakan salah satu jalan keluarnya. TUJUAN 1. Mensosialisasikan bahasa inggris di kalangan siswa SMP Negeri 2 Magelang 2. Menarik minat siswa untuk belajar dan meyenangi bahasa inggris 3. meningkatkan keterampilan berbicara bahasa inggris siswa di SMP Negeri 2 Magelang dalam rangka pengembangan image dan potensi sekolah dan SDM-nya yang telah mendapat predikat SSN Sekolah Standar Nsional . BENTUK KEGIATAN 1. Peserta English Day berasal dari kelas 7, 8 dan 3 yang akan dibagi kedalam suatu kelompok yang berisi 3 orang pendamping dan 1 guru kordinator harian 2. Program English Day di laksanakan 3 hari dalam seminggu Kamis, Jum’at dan Sabtu } 3. Pelaksanaannya di adakan pada jam istirahat 5 x istirahat dalam seminggu 4. Setiap kelombok akan ditemani 1 guru bahasa inggris dan 3 guru pendamping 5. Pemakaian panggung gembira pada hari Kamis dan Jum’at setiap minggunya 6. Setiap kelompok terdiri dari 20 orang dan mendapat giliran tugas 2 kali dalam sebulan JADWAL PESERTA No Hari Kelas Kelompok Istirahat Ke Minggu Note I II III IV 1 Kamis 7/8/3 E 1 Group 1 Group 2 Group 1 Group 2 2 7/8/3 D 2 Group 1 Group 2 Group 1 Group 2 3 Jum’at 7/8/3 C 1 Group 1 Group 2 Group 1 Group 2 4 Sabtu 7/8/3 B 1 Group 1 Group 2 Group 1 Group 2 5 7/8/3 A 2 Group 1 Group 2 Group 1 Group 2 JADWAL GURU PENDAMPING No Hari Kelas Kelompok Istirahat Ke Minggu Note I II III IV 1 Kamis 7/8/3 E 1 1. Haryono Kahar, BA 2. Indriyanti SR, 3. Sri Supriyati, 4. Subiasih, 5. 6. Rita Rahayu, 2 7/8/3 D 2 1. Siti Nurmilah 2. Drs. F Pratikto 3. Dra. Haryanti Puji H 4. Dra. Lucia Setyo B 5. Mudji Supriyanto, 6. Maryati, 3 Jum’at 7/8/3 C 1 1. Tri Kusnandi, S.,Pd 2. V. Prihati Handayani 3. Sudarmini, 4. Drs. Sugiyarto 5. Fauzia Shufyani, 6. Sri Sukarningsih, 4 Sabtu 7/8/3 B 1 1. Soetarsih 2. Sriyanto, 3. Dra. Rachmawati 4. Dra. Rahayu Widyawati 5. Ririn Arfiyani, 6. Sugiatmi, 5 7/8/3 A 2 1. Nur Wiyono SN, 2. Dra. Sananti Supri H 3. Retno Setyaningrum, SPd 4. Dra. Sulistyowati 5. Ida Widariretno 6. Siati JENIS TUGAS ENGLISH DAY 1. KELAS 7 No Tugas Keterangan 1 Greeting and Parting Bertegur sapa, dengan siapa, dimana, kesan/komentar 2 Chatting and Interviewing Berbincang-bincang,dengan siapa, Dimana, topik apa, kesan/komentar 3 Picture Labelling Gambar apa, berapa kata yang dihasilkan, kesan/komentar 4 Announcement Pengumuman tentang apa, kesan/komentar 5 English song appreciation Bernyanyi, jenis apa, dimana, kesan/komentar 6 Proverb exchanging Bertukar kata mutiara, dengan siapa, dimana, kesan dan komentar 7 Yell writing Membuat pekik yel tentang apa, dimana, kesan dan komentar 8 Games Permainan apa, dimana, kesan dan komentar 2. KELAS 8 No Tugas Keterangan 1 Greeting and Parting Bertegur sapa, dengan siapa, dimana, kesan/komentar 2 Chatting and Interviewing Berbincang-bincang,dengan siapa, Dimana, topik apa, kesan/komentar 3 Picture Labelling Gambar apa, berapa kata yang dihasilkan, kesan/komentar 4 Announcement Pengumuman tentang apa, kesan/komentar 5 English song appreciation Bernyanyi, jenis apa, dimana, kesan/komentar 6 Proverb exchanging Bertukar kata mutiara, dengan siapa, dimana, kesan dan komentar 7 Yell writing Membuat pekik yel tentang apa, dimana, kesan dan komentar 8 Games Permainan apa, dimana, kesan dan komentar 3. KELAS 3 No Tugas Keterangan 1 Interviewing Wawancara dengan siapa, dimana, kesan/komentar 2 English film appreciation Apresiasi film, topik apa, kesan/komentar 3 Story retelling Bercerita judul apa, dimana, kesan dan komentar 4 Debate Debat tentang apa berapa orang, dimana, kesan dan komentar 5 English song appreciation Bernyanyi, jenis apa, dimana, kesan/komentar 6 Wall magazine writing Artikel, dengan siapa, dimana, kesan dan komentar 7 English recount presentation Meceritakan kembali pengalaman tentang apa, dimana, kesan dan komentar 8 Games Permainan apa, dimana, kesan dan komentar KESIMPULAN DAN SARAN Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa SMP Negeri 2 Magelang untuk segera menyelengarakan English day dalam rangka upaya pembiasaan dan juga meningkatkan keunggulan kompetitif melalui anak didik yang berkualitas. Mengingat waktu yang mendesak karena berjalannya tahun pelajaran 2005/2006 maka sekolah kita segera melaksanakan program tersebut, oleh karena itu perlu 1. Segera di realisasikan program English day yang telah di canangkan dan disepakati oleh semua pihak. 2. Mengupayakan sarana dan prasarana yang mendukung lancarnya pelaksanaan English day di SMP Negeri 2 Magelang 3. Pembuatan surat tugas kepada guru-guru atau karyawan yang mendukung pelaksanaan English day. 4. Menciptakan suasana yang kondusif dan mendukung lancarnya English day di seluruh lingkungan SMP Negeri 2 Magelang. Magelang, September 2005 Mengetahui Kepala Sekolah Kordinator SMPN 2 Magelang Drs. Sugiarto, Tri Kusnandi, Nip. 130607834 Nip 500118821 Leave a Comment so far Leave a comment Jakarta Jakarta, Indonesia. Merah Putih Digital Development is a tech-based company founded in August 2021 based in Jakarta. Merah Putih Digital Development is a web and mobile apps development consultant that focusing on building digitalization for business. We are experienced for more than 5 years in developing Web and Mobile Apps.