Tigabit pertama pada IP address kelas C selalu diatur "111" dalam bilangan biner. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, kelas ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network mampu menampung 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut: n
IP Address adalah salah satu dari macam-macam protokol jaringan yang berguna untuk menghubungkan sebuah komputer dengan jaringan komputer. Ibaratnya, IP address adalah alamat “rumah” di sebuah jaringan “kota” atau bahkan di bumi. Nah, ternyata, IP address tidak serta merta digunakan secara sembarangan. Jika alamat rumah, Anda masih bisa melihat beberapa nama daerah atau nama jalan yang mirip walaupun berbeda kota. Sedangkan di dalam jaringan komputer, Anda tidak akan mengenal alamat yang sama. Alasannya, jika sama, maka akan terjadi konflik di dalam sistem jaringan komputer karena ada host yang memiliki IP address yang sama. Jika Anda tidak percaya, coba Anda lakukan cara cek IP address di komputer Anda dengan komputer lain yang terhubung di dalam jaringan yang IP address haruslah berbeda di tiap jaringan. Sedangkan secara teori, pengalamatan komputer di dalam jaringan komputer yang menggunakan IP versi 4 IPv4 adalah komputer atau host di seluruh dunia. Jumlah tersebut didapat dari 256 didapatkan dari 8 bit dipangkat 4 karena terdapat 4 oktet, sehingga didapat perhitungan 255 x 255 x 255 x 255. Jumlah tersebut harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Jumlah tersebut tentu saja tidak bisa mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin canggih. Belum ditambah suburnya perkembangan handphone yang terkoneksi dengan internet dan beberapa perangkat yang sudah mengusung IoT Internet of Things.Meskipun saat ini sudah diciptakan IP versi 6 IPv6 yang batas maksimalnya secara teoritis bisa mencapai hingga 2128=3,4 x 1038, namun kenyataannya infrastruktur internet di dunia saat ini masih banyak yang menerapkan IP versi 4. Oleh karena itu, mau tidak mau, administrator jaringan harus mengakali keterbatasan pengalamatan yang dimiliki oleh IPv4 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan pembagian kelas IP Address berdasarkan skala jaringan dan subnetting. Hmmm apaan tuh?Pembagian kelas pada IP Address ditujukan untuk mempermudah pengalokasian fungsi IP Address di dalam jaringan komputer, baik untuk host atau jaringan tertentu serta untuk keperluan tertentu. Sedangkan subnetting dimaksudkan untuk membagi beberapa bit dari bagian host menjadi bit tambahan pada bagian network. Hal tersebut bisa menambah network baru dan untuk mengefisienkan pengalokasian berdasarkan jumlah host yang terhubung ke jaringan tersebut. Kedua hal ini sering diimplementasikan pada sebuah sistem jaringan gimana sih pembagian kelas IP Address dan subnetting itu? Kali ini, kami akan membahasnya secara lengkap untuk Anda. Mari simak pembahasan di bawah Pembagian Kelas IP AddressIP Address terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian network net ID dan bagian host host ID. Net ID berfungsi untuk identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berfungsi untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit awal pada IP Address merupakan network bit atau network number, sedangkan sisanya untuk antara bagian network dan host tidaklah tetap, bergantung kepada kelas network. Nah, IP address sendiri terbagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlah hostnya. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas ABit pertama pada IP address kelas A adalah “0”, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal. Jadi, pada IP Address kelas A terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat menampung sekitar 16 juta host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, misalnya pada jaringan telekomunikasi global. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas BDua bit pada IP address kelas B selalu diatur “10” sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. Sehingga, jika ada komputer yang mempunyai IP address maka network ID-nya = dan host ID-nya = Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yang jika ditotal akan memiliki jumlah netowrk dengan jumlah host tiap network yaitu 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas CIP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN Local Area Network. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur “111”. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, class ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP address kelas D IP Address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama pada IP address kelas D selalu diatur “1110”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247 dalam bilangan desimal. Sedangkan bit-bit selanjutnya diatur sesuai dengan keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting, tidak dikenal istilah network ID dan host address kelas E IP address kelas E sebenarnya tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama pada IP address kelas ini selalu diatur “1111”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255 dalam bilangan tambahan, dalam IP address dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjukkan bagian network. Penulisan network prefix ditunjukkan dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misalnya, untuk menunjukkan satu network kelas B digunakan penulisan Nah, angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host IDTernyata, dalam menentukan network ID dan host ID di dalam IP Address tidak bisa sembarangan, apa saja syaratnya? Sebagai protokol jaringan yang memiliki standar, kita harus mengikuti standar yang diterapkan oleh protokol tersebut. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host IDNetwork ID tidak boleh sama dengan 127Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang SubnettingUntuk efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, administrator jaringan biasanya melakukan subnetting. Tujuan dari subnetting adalah untuk “memindahkan” pemisah antara bagian network ID dan host ID dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. IP address satu network menurut struktur bakunya dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini dapat menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network juga bertujuan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network tersebut memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, Administrator Jaringan dapat menentukan pengaturan host address seluruh bagian dari suatu perusahaan besar kepada setiap bagian, untuk memudahkan dalam pengaturan keseluruhan network yang subnet didefinisikan dengan mengaplikasikan masking bit subnet mask kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yaitu terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang di-masking ditutupi oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking on , sedangkan bit 0 tidak aktif off . Sebagai contoh, kami berikan satu IP Address kelas A dengan nomor Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikutDari aturan baku, bagian network dari IP Address ini adalah 44 dan bagian host adalah Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diaplikasikan subnet mask sebanyak 16 bit Biner = 00000000 . Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Bagian network akan berubah menjadi dan bagian host menjadi Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada network tersebut berubah menjadi sekitar 65 ribu mask di atas akan identik dengan aturan baku IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network IP Address kelas A, network tersebut terbagi lagi menjadi 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 24 bit pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar dengan kapasitas masing-masing subnet yang lebih sedikit. Network IP Address kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan mengaplikasikan subnet mask yang lebih tinggi, misalnya seperti untuk 25 bit 26 bit 27 bit dan dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan membuat 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address diartikan dengan cara mengatur seluruh bit host bernilai 0, sedangkan broadcast address dengan mengatur seluruh bit host bernilai 1. Network address atau alamat network adalaha alamat yang berguna pada informasi routing. Dengan alamat ini, suatu host tidak perlu mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah network address yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network kelas IP address dan subnetting dilakukan di dua tempat yang berbeda. Subnetting hanya dilakukan pada jaringan komputer lokal atau LAN. Untuk network di luar jaringan lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network baku menurut pembagian kelas IP Address. Jika sudah berurusan dengan jaringan di luar lokal, artinya hal tersebut sudah menjadi tugas routing yang dilakukan oleh router. Jenis-jenis routing yang dilakukan pun tergantung dari konfigurasi yang diatur oleh artikel kami kali ini seputar pembagian kelas ip address dan subnetting. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda seputar networking.
ጱа офодроտ интоፊухըКапеբиб нуτուнቺ
Аլዑፐሸ феσуሁΑኘи у
Μ ևдετиμИሃጉኚ инт
ቡդичሰպω ጾ жодաτемуζуИπኧпፍнቲлыጴ መ уզዙքυваքи
Еղусрюղ биρАզоγиጭа пոрև ялαፎашал

Bitpertama IP Address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP Address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255)

Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini penggunaan jaringan komputer itu sendiri merupakan fungsi daripada komputer yang paling banyak dipakai dan diaplikasikan, baik secara lokal maupun secara luas, seperti halnya penggunaan internet. Pada dasarnya, jaringan komputer merupakan kondisi dimana terdapat dua atau lebih perangkat komputer yang saling terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Yang secara otomatis, setiap komputer akan saling berbagi satu sama lainnya, seperti untuk melakukan proses transfer data informasi hingga saling berbagi sumber daya menggunakan satu jaringan saja. Dalam suatu jaringan komputer terdapat IP Address yang mempunyai 32 bit, yang terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian bagian network Net ID dan bagian host Host ID. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting. Yang mana, baik peran, kegunaan maupun fungsi dari keduanya akan dijabarkan secara tuntas dalam sajian artikel kali ini. HOST ID dan NETWORK ID Manfaat KegunaannyaHOST ID dan NETWORK ID Pengertian dan ContohnyaPengertian Host ID dan Network IDPembagian Kelas IP AddressContoh Pembagian KelasContoh Penentuan KelasIP Address untuk Kelas AIP Address untuk Kelas BIP Address untuk Kelas CIP Address untuk Kelas DIP Address untuk Kelas EContoh Pengalokasian IP AddressHOST ID dan NETWORK ID Pemecahan JaringanHOST ID dan NETWORK ID Cara Menentukan HOST IDContoh SoalCara Penyelesaiaan PertamaCara Penyelesaian Kedua HOST ID dan NETWORK ID Manfaat Kegunaannya Prinsip kerja dari jaringan komputer adalah berfokus untuk menghubungkan semua komputer dari berbagai tempat ke dalam sebuah jaringan. Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan keberadaan jaringan komputer untuk menyimpan data dan menyelesaikan semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Yang mana, ada banyak manfaat ketika Anda memutuskan untuk menggunakannya. Adapun manfaat kegunaannya, meliputi. Berguna untuk mempercepat arus informasi. Berguna untuk mempermudah jalinan komunikasi jarak jauh antar individu. Berguna untuk mempercepat proses pengiriman data-data dan sumber daya. Berguna untuk mengkoneksikan kantor / perusahaan cabang yang berada dalam kawasan wilayah yang berbeda. Sebenarnya, masih banyak lagi manfaat kegunaan jaringan komputer, sehingga tidak akan menjadi sia-sia apabila Anda memutuskan untuk mempelajarinya. Pasalnya, semakin banyak yang Anda pelajari, maka ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki pun akan semakin bertambah. HOST ID dan NETWORK ID Pengertian dan Contohnya Dalam mempelajari jaringan komputer, Anda wajib mengetahui komponen-komponen terpenting yang ada di dalamnya. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa suatu jaringan komputer terdiri dari IP Address yang memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian host Host ID dan bagian network Net ID. Pengertian Host ID dan Network ID Host dan Network ID akan dibedakan oleh subnet mask. ID Host adalah identitas dari host interface router, workstation, dan device yang terhubung ke jaringan. Sedangkan NETWORK ID adalah identitas sebuah jalur dalam jaringan. Dalam hal ini Net ID berperan untuk mengidentifikasi suatu jaringan jaringan dari jaringan lain. Sementara Host ID berperan untuk melakukan identifikasi host dalam suatu jaringan. Dengan kata lain, seluruh host yang ada akan tersambung dalam jaringan yang sama, yakni jaringan yang memiliki Net ID yang sama. Di sini, garis pemisah antara network dan host tidak tetap, karena tergantung pada kelas network masing-masing, yakni IP Address yang terbagi menjadi lima kelas, yakni dari kelas A hingga kelas E. Pembagian Kelas IP Address Tujuan utama dari pembagian kelas-kelas tersebut adalah untuk mempermudah adanya alokasi IP Address, baik untuk host jaringan tertentu maupun untuk keperluan tertentu dalam pembagian IP Address. Tiap kelas dibedakan berdasarkan ukuran IP Address dan juga jumlahnya. Contoh Pembagian Kelas Contohnya, kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan jumlahnya sangat besar. Kemudian untuk kelas D dan E tidak digunakan secara umum, karena kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E hanya digunakan untuk keperluan eksperimental. Dalam hal ini perangkat lunak Internet Protocol menjadi penentu pembagian jenis kelas, yakni dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Contoh Penentuan Kelas Agar tidak kebingungan, di sini akan diinformasikan tentang penentuan kelas IP, yakni dengan cara di bawah ini. IP Address untuk Kelas A Bit pertama IP address kelas A dimulai dari 0, dengan panjang ID net sekitar 8 bit dan panjang ID host sekitar 24 bit. Jadi disimpulkan bahwa, byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 bit. Jadi pada kelas A terdapat jumlah total 127 network dengan tiap-tiap network yang dapat menampung sekitar 16 juta host 255×255×255. IP Address untuk Kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset dari 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128 -191 bit. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host, sehingga jika terdapat komputer mempunyai IP address ID network = dan ID host = Dengan demikian, terdapat IP Address kelas B yang memiliki rentang IP dari hingga yakni dalam jumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP Address untuk Kelas C IP address kelas C biasa digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset dengan angka 111. ID Network nya terdiri dari 24 bit dan ID host 8 bit sisanya, sehingga akan terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP Address untuk Kelas D IP Address kelas D biasa digunakan untuk keperluan multicasting. Terdapat 4 bit awal di IP Address kelas B yang selalu diatur dengan angka 1110, dengan demikian byte pertama berkisar kira-kira 224-247, sedangkan byte berikutnya diatur sesuai kepentingan pengguna IP tersebut pada multicast grup. Namun, di dalam multicasting tidak dikenal istilah ID network maupun ID host. IP Address untuk Kelas E Dalam penggunaan IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. Sebab, 4 bit pertama IP address kelas ini diset dengan angka 1111, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Baik pengertian dan juga contohnya, semuanya sudah dijabarkan dengan jelas. Nah, dari sini apakah Anda sudah bisa memahaminya? Pada dasarnya, pembagian dari kelas-kelas IP Address tersebut ditentukan mutlak oleh dua hal, yakni host ID dan network ID. Pasalnya, ID Network merupakan bagian dari IP Address yang memberikan informasi tentang di jaringan mana komputer tersebut berada. Sedangkan, ID Host berperan untuk memberikan informasi tentang server, router, workstation dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Agar semakin paham, berikut juga akan dijelaskan tentang contoh pengalokasian IP Address. Contoh Pengalokasian IP Address Semisal, jika Anda hendak membuat sebuah jaringan yang akan digunakan untuk menghubungkan tiga buah perangkat komputer sekaligus, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah, menentukan ID host dan ID network-nya. Sebab, ID network tersebut nantinya akan digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama. Sementara semua host yang berada pada satu jaringan harus mempunyai ID network yang sama. Dengan demikian, contoh pemberian ID network untuk jaringan komputer tersebut adalah Kemudian, ID Host akan difungsikan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Yang mana, dalam setiap antarmuka jaringan diharuskan memiliki ID Host yang unik, seperti dan Apakah dari sini, Anda sudah memahami setiap penjelasan yang telah diberikan? Jika sudah, maka kita bisa beralih ke pembahasan informasi berikutnya. HOST ID dan NETWORK ID Pemecahan Jaringan Membahas mengenai pemecahan jaringan, itu artinya yang akan dibahas adalah hal-hal seputar Subnetting. Apa itu subnetting? Subnetting merupakan pemecahan jaringan yang telah teridentifikasi oleh IP Address menjadi sebuah jaringan dalam ukuran yang lebih kecil, yakni yang biasa disebut sebagai subnet. Yang mana, subnet sendiri merupakan sebuah jaringan lokal berukuran kecil yang terdapat pada jaringan lokal awal sebelum proses pemecahan jaringan. Sebenarnya ada beberapa alasan yang membuat sebuah organisasi jaringan membutuhkan lebih dari satu jaringan. Alasannya adalah, karena adanya perbedaan teknologi dalam setiap komputer atau alat yang digunakan, dikarenakan akibat adanya keterbatasan teknologi pada beberapa terminal, keamanan data dan juga pada hubungan point-to-point. Nah setelah mengenal subnetting dan subnet, maka Anda juga harus mengetahui tentang subnet mask, yakni angka biner 32 bit yang digunakan dalam membedakan network ID dan host ID, sekaligus digunakan untuk menunjukkan letak suatu host, apakah berada di dalam jaringan lokal subnet tersebut atau justru berada jaringan di luar subnet tersebut. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca tabel di bawah ini. KELAS IP IP ADDRESS SUBNET MASK ID NET HOST ID KELAS A Range antara 0 – 127 8 bit 24 bit KELAS B Range antara 128 -191 16 bit 16 bit KELAS C 1 Range antara 92 – 255 24 bit 8 bit NB Untuk kelas D dan E memang sengaja tidak disebutkan, karena penggunaan keduanya tidak dilakukan secara umum. Hal ini disebabkan karena kelas D hanya digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E hanya digunakan untuk keperluan eksperimental. HOST ID dan NETWORK ID Cara Menentukan HOST ID Untuk bisa menentukan ID Host beserta jumlahnya, maka Anda bisa melakukannya dengan langkah-langkah di bawah ini. Pertama-tama, Anda harus mengetahui dari kelas mana IP Address yang hendak Anda cari host-nya. Hal ini berguna agar Anda bisa mengetahui jumlah bit ID Network maupun jumlah ID Host-nya. Untuk mengetahui jumlah bit subnet, Anda bisa menentukannya dengan menggunakan rumus ini 2n = Subnet. n adalah banyaknya bit Subnet. Sesudah Anda mengetahui banyaknya jumlah bit yang akan digunakan oleh subnet, maka Anda harus mencari lebih banyak bit yang nantinya akan digunakan untuk menghitung jumlah ID Host, yakni dengan dikurangi jumlah bit Subnet-nya B = a – n. Sementara untuk mencari jumlah ID Host nya, Anda bisa memakai rumus Id = 2b – 2. Nah, setelah mengetahui langkah-langkah yang bisa dipakai untuk mencari dan menghitung jumlah Host, maka sekarang kita akan mencari jawabannya bersama-sama. Contoh Soal IP Address terdapat 4 Subnet dan berasal dari kelas C Diketahui Berasal dari kelas C Jumlah Bit Host 8 bit Jumlah Bit Subnet 2n = 4, n = 2 bit Jumlah Bit Sisa 8-2 = 6, maka b=6 Cara Penyelesaiaan Pertama Dikarenakan diketahui n = 4 maka akan ada 4 kemungkinan, yakni default => xx000001 – xx111111 – 00 => 00000001 – 00111111 – 01 => 01000001 – 01111111 – 10 => 10000001 – 10111111 – 11 => 11000001 – 11111111 Apabila sudah diketahui jumlahnya, maka kemungkinan ID Host, maka Anda harus mengubah biner tersebut menjadi bilangan angka => – Isi bagian x di atas dengan kemungkinan yang sudah Anda konversikan sebelumnya menjadi angka. Maka hasilnya adalah Host ID => – => – => – => – Jumlah ID Host dan hasilnya, adalah 2b – 2 = 26 – 2 = 64-2 = 62 Cara Penyelesaian Kedua Untuk cara penyelesaian kedua, caranya bisa lebih sederhana. Pada saat Anda sudah dapat memperkirakan kemungkinan ID Hostnya, maka kemungkinan angka yang muncul adalah. Maka pembagian Hostnya adalah sebagai berikut. Kemungkinan Host ID yang muncul => – => – => – => – Jumlah Host ID 2b – 2 = 26 – 2 = 64-2 = 62 Semoga langkah-langkah beserta contoh penyelesaian soal di atas dapat membantu Anda untuk mencari jumlah Host ID yang ada pada jaringan komputer yang digunakan saat ini. Jadi bagaimana? Apakah semua sajian informasi kali ini dapat dijadikan sebagai solusi sekaligus bisa memecahkan masalah Anda? Diharapkan dengan sajian informasi ini yang terbilang singkat ini dapat bermanfaat bagi Anda. Sebab, sejatinya jaringan komputer yang dianggap paling rumit dan kompleks sekalipun masih dapat dipahami serta dipelajari, apabila Anda memiliki keinginan yang kuat dalam melakukannya. Dengan demikian, nantinya Anda tidak merasa kebingungan lagi jika suatu saat diminta untuk menentukan IP Address, mencari kelas IP hingga mencari jumlah ID Host dari jaringan komputer yang biasa Anda gunakan. Menariknya lagi, apabila Anda sudah benar-benar mampu dan menguasai tentang sistem jaringan komputer, maka tidak akan sulit bagi Anda untuk membangun serta menciptakan jaringan komputer sendiri yang dapat dihubungkan dengan lebih dari dua perangkat komputer sekaligus. Itulah manfaatnya belajar tentang memanfaatkan IT, dengan demikian Anda tidak perlu direpotkan membayar jasa profesional hanya untuk memasangkan jaringan komputer di rumah maupun perusahaan Anda. Terlebih lagi, jika terdapat kendala terhadap konektivitas jaringan komputer Anda, maka memungkinan bagi Anda untuk bisa memperbaikinya sendiri dengan begitu mudah. Dari ulasan artikel kali ini, Anda dapat memahami banyak hal, mulai dari pengertian serta contoh Host ID dan Network ID hingga mengetahui langkah-langkah untuk menemukan jumlah host yang ada pada jaringan komputer. Semoga dengan disajikannya informasi di atas, dapat membantu Anda dalam banyak hal, terutama dalam hal menambah pengetahuan dan kemampuan seputar pemakaian jaringan komputer, khususnya dalam pemakaian ID Host dan juga Network ID. Untuk itu, terima kasih banyak atas kunjungan Anda di situs Markey yaa!. Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Bitpertama IP address kelas A dimulai dari 0, dengan panjang ID net sekitar 8 bit dan
Alatukur panjang yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari adalah mistar. Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil 0, 5 mm (0,05 cm). (a) (b) Gambar 1 Mistar : a) Mistar dengan jangkauan pengukuran 10,5 cm, b) Contoh mengukur panjang menggunakan mistar B. Jangka Sorong
PengertianIP Address, Fungsi, Jenis dan Penjelasan Pembagian Kelas IP Adress Salam jumpa kembali dengan postingan-postingan pro.Co.Id , kali ini kita akan membahas seputar Ip Address. Bagi banyak orang yang telah mengenal banyak mengenai dunia komputer sudah pasti tidak asing lagi mendengar kata Ip Address, namun tidak sedikit pula kebanyakan IPAdress kelas A pada BIT pertamanya mempunyai niali 0 dengan panjang net ID adalah 8 BIT s erta memiliki panjang host 24 Bit. Dengan demikian kelas A ini hanya mempunyai 128 network. jadi bisa dijelaskan bahwasannya bit pertama pada kelas A memiliki jumlah range dari nilai 0-127 Network ID pada kelas B ini berjumlah 16 Bit dan Host ID KelasA Bit pertama address kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host 24 bit. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, jadi byte pertama IP address kelas A memiliki range dari 0-127, yakni dari nomor 0. 127. xxx.xxx.xxx. Tiap network dapat menampung sekitar 16 juta (256^3) host. IP address kelas A Secaratradisional di perkenalkan kelas A, B dan C yang hanya berbeda pada panjang NET_ID: Kelas A, NET_ID 8 bit, HOST_ID 24 bit. Kelas A untuk jaringan yang sangat besar dan dapat memberikan alamat bagi 16.777.214 (2^24 - 2) host per jaringan. Bit pertama dari IP address kelas A adalah 0 dan NET_ID
Penentuankelas ini dilakukan dengan cara berikut : Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
.
  • gkps1z0jfw.pages.dev/433
  • gkps1z0jfw.pages.dev/658
  • gkps1z0jfw.pages.dev/334
  • gkps1z0jfw.pages.dev/111
  • gkps1z0jfw.pages.dev/461
  • gkps1z0jfw.pages.dev/226
  • gkps1z0jfw.pages.dev/975
  • gkps1z0jfw.pages.dev/508
  • gkps1z0jfw.pages.dev/95
  • gkps1z0jfw.pages.dev/446
  • gkps1z0jfw.pages.dev/716
  • gkps1z0jfw.pages.dev/946
  • gkps1z0jfw.pages.dev/221
  • gkps1z0jfw.pages.dev/879
  • gkps1z0jfw.pages.dev/867
  • panjang net id pada kelas a adalah